investasi
Lifestyle
spektakuler  

Mengenal Investasi, Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

Ada berbagai langkah yang bisa kita lakukan untuk membangun kekayaan. Selain dengan bekerja dan membangun usaha, investasi adalah pilihan yang cocok untuk diambil. Apa itu investasi? Apa saja jenis dan manfaatnya bagi kita?

Sebagai salah satu produk keuangan yang makin mudah diperoleh, memiliki investasi adalah hal yang penting. Namun, sebelum kamu memutuskan produk investasi apa yang cocok untukmu, simak lebih jauh apa itu investasi berikut ini!

Apa Itu Investasi?

Dilansir dari Cambridge Dictionary, investasi atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan investment merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan uang, upaya, waktu, dan lain sebagainya untuk mendapatkan keuntungan dalam berbagai bentuk.

Menurut The Balance, investasi adalah sesuatu yang bernilai yang dibeli dengan tujuan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Istilah investasi biasanya diterapkan pada saham, obligasi, dan instrumen keuangan yang lainnya.

Namun, sebenarnya, maknanya lebih luas dari itu. Investasi juga bisa berupa real estate, karya seni, barang koleksi, hingga anggur. Mempelajari skill baru, membaca buku, dan memperkaya pengetahuan juga termasuk dalam investasi yang disebut sebagai ‘investasi leher ke atas’.

Singkatnya, investasi adalah sesuatu yang kamu dapatkan dengan usaha (baik uang maupun waktu dan tenaga) untuk mendapatkan keuntungan lebih di masa depan.

Apa Manfaat Investasi?

Dahulu, investasi bukanlah istilah yang dikenal luas. Kebanyakan orang menganggap bahwa investasi hanyalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang kaya atau orang yang sudah tua. Namun, seiring dengan makin majunya teknologi, investasi makin mudah dilakukan. Tidak hanya karena harganya yang makin terjangkau, tetapi juga karena produknya yang makin tersedia luas. Lantas, apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi?

  1. Potensi Mendapatkan Return atau Keuntungan dalam Jangka Panjang

Menyimpan uang dalam bentuk cash memang lebih aman dibanding membeli saham. Namun, uang yang kamu simpan di dalam rekening nilainya tidak akan bertambah (bahkan mungkin akan berkurang karena inflasi). Sebaliknya, jika kamu membeli saham yang tepat dan menggunakan strategi investasi yang tepat, ada kemungkinan hartamu akan tumbuh berlipat-lipat, bahkan dalam jangka panjang.

  1. Mengungguli Inflasi

Agar tabungan yang kamu punya tumbuh secara riil dari waktu ke waktu, kamu membutuhkan produk tabungan dengan bunga yang tinggi. Namun, saat ini, sangat sulit menemukan tabungan yang bisa memberikan bunga lebih tinggi dari tingkat inflasi. Jadi, kalau kamu tidak mau hartamu tergerus inflasi, temukan produk investasi yang memiliki performa lebih tinggi dari tingkat inflasi.

  1. Sebagai Sumber Passive Income

Jika kamu mendekati masa pensiun atau ingin mencari cara memperoleh penghasilan pasif, maka investasi bisa jadi solusi. Beberapa produk investasi termasuk ekuitas, obligasi, dan properti bisa memberimu penghasilan pasif yang tetap dan kadang nilainya lebih tinggi daripada tingkat inflasi.

Apa Saja Contoh Produk Investasi?

Ada banyak sekali pilihan instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Masing-masing instrumen memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat risiko mu. Beberapa produk investasi yang populer antara lain adalah:

  1. Saham

Saham adalah produk investasi paling terkenal. Saham perusahaan publik diperdagangkan di pasar sekunder dan bisa dibeli oleh siapa saja. Investasi pasar saham bisa dilakukan jangka panjang maupun jangka pendek. Ada dua jenis keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan investasi saham, yakni keuntungan dalam bentuk dividen dan dalam bentuk capital gain. Saham dikenal sebagai salah satu instrumen investasi dengan risiko tinggi.

  1. Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi selaku badan hukum. Dana tersebut kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk produk keuangan termasuk saham, instrumen pasar uang, maupun obligasi. Reksa dana dikenal sebagai salah satu produk investasi dengan risiko sedang hingga rendah.

  1. Emas

Emas merupakan produk investasi yang sudah dikenal sejak lama. Selain mudah dilakukan, investasi emas juga tidak membutuhkan skill tinggi. Yang perlu kamu lakukan adalah mencari tahu kapan harga emas naik atau turun sehingga kamu bisa memutuskan untuk menjual atau membeli emas. Dari selisih harga beli dengan harga jual itulah, kamu akan mendapatkan keuntungan.

  1. Peer to Peer Lending

P2P lending adalah platform peminjaman uang yang 100% transaksinya dilakukan secara online, tanpa tatap muka antara peminjam dan penyedia pinjaman. Peer to peer lending adalah lembaga yang berbeda dengan bank, karena lembaga P2P lending Indonesia biasanya tidak mensyaratkan keanggotaan nasabah saat memberi pelayanan.

Sementara itu menurut OJK, istilah lain untuk menyebut P2P lending adalah Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).

Hingga saat ini, fintech P2P lending adalah salah satu bidang fintech dengan pengguna terbanyak di Indonesia. Selain kemudahan persyaratan, alasan masyarakat menyukai fintech P2P lending adalah terintegrasinya aplikasi dengan berbagai marketplace lain. Sehingga saat ingin membeli barang online secara kredit, masyarakat tinggal submit di aplikasi dan pihak P2P lending yang akan mengurus pengajuannya.

Untuk berinvestasi di platform ini Amartha adalah rekomendasinya. Tumbuh sebagai platform P2PL, Amartha menjembatani kebutuhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan modal dengan kebutuhan investor akan return. Dengan layanan online, tujuan yang ingin dicapai adalah memperluas menjangkau investor dan mitra peminjam.

Tertarik untuk berinvestasi di Amartha? Anda harus tahu dulu syaratnya untuk menjadi investor di platform ini. Pada prinsipnya Amartha memberlakukan syarat yang begitu mudah dipenuhi untuk menjadi investor atau pemodal. Amartha membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi baik perorangan maupun institusional, asal memiliki rekening di bank.

Untuk menjadi investor baik perorangan maupun atas nama badan hukum berbentuk PT atau CV, diwajibkan untuk memiliki akun Amartha. Artinya, Anda harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Pendaftaran dilakukan secara online dengan mengakses website platform Amartha yang beralamat di www.amartha.com. Klik menu Daftar dan isilah formulir yang tersedia sesuai dengan data diri Anda. Jika Anda telah berhasil mendaftar sebagai investor di Amartha, Anda bisa mulai melakukan pendanaan dengan nilai minimum Rp 3 juta untuk investor perorangan.

Itulah beberapa contoh investasi yang populer. Selain ketiga instrumen di atas, masih ada berbagai pilihan instrumen lainnya termasuk properti, deposito, hingga cryptocurrency.

Leave A Comment